Azisyakyeoja
Present
Chapter || Family
|| Romance || sad
Seo Joo Hyun || Cho
Kyuhyun
©AzisyaKyeoja2012
Not Like Don’t
Read!!
No Plagiator!!
||
||
Seo Hyun’s POV
“KRIIIIINNGGGGGGGGGG!!!!!!!” suara
bell berbunyi. Hampir seluruh murid Kyunghee University termasuk murid-murid di
kelasku, meniggalkan kampus yang penuh dengan berbagai misteri di
dalamnya. Ku layangkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas, sepi! Hanya meja
dan kursi-kursi kosong yang sudah di tinggalkan oleh yang mendudukinya.
ini saat yang ku tunggu-tungu, mendentingkan piano yang
berada di sudut kelas saat kelas sepi. Mungkin boleh dibilang ini adalah
kebiasaanku setelah sekolah sepi.
Tapi, aku mendengar sesuatu dari langit jatuh ke bumi yang
membuatku mengurungkan niatku untuk bermain piano di sudut kelasku. “Hujan!”
jeritku dalam hati. Tanpa berfikir lagi,aku langsung beranjak dari kursiku dan
menyambar tas putihku lalu berlari meninggalkan kelas menuju gerbang sekolah.
Tanpa peduli pada piano yang menunggu aku mendentingkannya di sudut kelas.
Aku berlari menuruni tangga secepat yang aku bisa untuk
dapat sampai ke depan gerbang. Ternyata usaha ku sia-sia. Hujan sudah
turun begitu deras basahi tanah . awan hitam dengan ganasnya menutupi matahari
agar dapat menurunkan air bah nya lebih banyak lagi. Aku hanya terbujur kaku
sambil menghembuskan nafs panjang melihat hujan yang menghalangi jalan pulang
ke rumahku.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Ku buka tas putihku lalu
merogohnya berharap menemukan sesuatu. Sial! Aku lupa membawa paying biruku.
Tak ada pilihan lain. Aku hanya harus menunggu, menunggu sampai hujan berhenti
bsahi tanah lagi.
Aku masuk lagi untuk melindungi badanku dari ganasnya dingin
hujan di korea. Aku berjalan tanpa arah menyusuri lorong-lorong kampus.
Melihat-lihat dan memperhatikan segal sesuatu yang selama ini aku hiraukan.
Jariku sudah tidak ingin lagi mendentingkan piano di kelas itu, tapi kakiku
yang terus saja menyusuri lorong-lorong kampus, sampai aku menemukan sesuatu.
Aku terhenti mendengar sesuatu yg menakjubkan. Suara yang
indah bagai suara malaikat teriring alunan gitar yang lembut mengalun. Ya!
Boleh dibilang ini lebih dari menakjubkan *bayangin aja suaranya kyu*. “suara
ini… dari arah ruang music!” gumamku dalam hati,ragu. Ku perjelas suaraa itu
dengan berjalan kearah asal suara itu.Suara itu semakin terdengar jelas dari
arah ruang music. Aku melongokkan kepala dri jendela ruang music karna
penasaran suara milik siapakah ini. Aku terkejut melihatnya .
Seorang namja yang tak pernah kulihat di kelas music
sebelumnya, mendengarkan suaranya yang indah sambil memainkan gitar coklatnya
lembut, dan senyumnya.. Omo!wajahku memerah saat melihatnya. Aku terus
memperhatikannya, dari cara ia bernyanyi,cara ia memainkan gitar dan
wajahnya,tak tau berapa lama aku memperhatikannya tanpa berkedip.
Tiba-tiba “DUAAAARRRR” .Petir tiba-tiba datang dan sukses
membuatku dan namja itu berlonjak kaget. Ia berhenti memainkan lagunya
lalu reflex langsung melongok ke jendela luar,untuk melihat apa yg terjadi.
Aku panik takut ia melihatku. Otakku tiba-tiba ingat akan
sesuatu.“harga diri wanita lebih dari apapun..jangan pernah melihat seorang
pria tanpa berkedip..tpi buatlah pria itu menatapmu tanpa berkedip” Kata-kata
madam Shim, pengajar etitude atau apalah kepercyaan keluargaku mulai memenuhi
otakku lagi yang tdi sempat aku gubris saat memperhatikannya bernyanyi tadi.
Aku langsung berlari menjauh tinggalkan ruang music itu. Aku takut ia
melihatku,jika ia melihatku bagaimana aku harus menyembunyikan wajahku yang
baru pertama kali melakukan ini. Oke! Kali ini kata-kata madam Shim benar..
Aku berjalan dengan cepat smbil sesekali melihat ke
belakang,aku tkut ia melihatku lalu mengejarku. Ok! Mungkin sekarang aku
terlalu terobsesi pada kata-kata madam Shim. Aku lelah,yahh.. lagipula tak ada
yang mengejarku. Aku mendudukkan badanku di salah satu kursi yang kutemukan.
Kudekapkan lenganku merasa angin akan menerpaku dengan kejamnya. Kusenderkan
kepalaku lelah sambil memejamkan mata membiarkan otakku membayangkan apa yang
kulihat dan kudengar tadi. Aku merasakan telingaku memperdengarkan suaranya
walau sebenarnya hujan dan petir yg kudengar di telingaku. Kurilekskan sekujur
tubuhku melawan dingin walau sebenarnya aku hamper mati beku kedinginan.
Cho Kyuhyun’s POV
Aku mencarinya, ya! Aku mencarinya. Yeoja itu, yeoja
berambut lurus sepinggang itu. Yeoja yang melihatku tanpa berkedip saat aku
menyanyikan lagu Hope is Dream that doesn’t sleep, dengan wajah yang.. omo!
membuatku terus memikirkannya. Aku mencarinya sambil melongok kesemua pintu
kelas dan penjuru lorong untuk mencarinya.
Aku berputer-putar bak sedang di labirin, lalu dibelakangku
ada monster jahat berwarna hijau yang siap menelanku kalau saja aku tidak
melawannya dengan pedang berkekuatan dewaku ini. Ok! Mungkin kalian
menganggapku aku terlalu terobsesi pada game yang kemarin aku mainkan. Tapi
saatu hal yang penting, aku mencarinya.
“heeeeehhhhhhhhhh” kuhembuskan nafasku panjang,dingin.
Tiba-tiba aku melihat sosok yeoja yang aku cari. Ia sedang..tidur mungkin, ah
tidak mungkin ia tertidur dengan udara sedingin ini. Hati kecilku menyuruhku
untuk menghampirinya dan tubuhku pun menurutinya.
Aku berjalan perlahan menghampirinya. Berdiri sejenak sambil
memperhatikannya. Manis..hati kecilku berterik lalu bak komandan aku terduduk
disampingnya menuruti perintah hati kecilku. ah omo! aku akan mengtuk hati
kecilku ini.
Aku duduk dengan gugup, ketolehkan kepalaku
memperhatikannya. Ia sangat manis walau dengan posisi hamper beku kedinginan.
Tanganku reflex melepaskan jaketku lalu menyelimutinya dengan jaket coklat
kesayanganku itu. Aku tak ingin ia mati beku kedinginan.
TBC ...
Comments :D
TBC ...
Comments :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar