cursor

Rabu, 06 Juni 2012

Love Rain Part 1







Azisyakyeoja
Present
Chapter || Family || Romance || sad
Seo Joo Hyun || Cho Kyuhyun
©AzisyaKyeoja2012

Not Like Don’t Read!!
No Plagiator!!
||
||

Seo Hyun’s POV
“KRIIIIINNGGGGGGGGGG!!!!!!!” suara bell berbunyi. Hampir seluruh murid Kyunghee University termasuk murid-murid di kelasku, meniggalkan kampus yang penuh dengan berbagai misteri di dalamnya.  Ku layangkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas, sepi! Hanya meja dan kursi-kursi kosong yang sudah di tinggalkan oleh yang mendudukinya.
ini saat yang ku tunggu-tungu, mendentingkan piano yang berada di sudut kelas saat kelas sepi. Mungkin boleh dibilang ini adalah kebiasaanku setelah sekolah sepi.
Tapi, aku mendengar sesuatu dari langit jatuh ke bumi yang membuatku mengurungkan niatku untuk bermain piano di sudut kelasku. “Hujan!” jeritku dalam hati. Tanpa berfikir lagi,aku langsung beranjak dari kursiku dan menyambar tas putihku lalu berlari meninggalkan kelas menuju gerbang sekolah. Tanpa peduli pada piano yang menunggu aku mendentingkannya di sudut kelas.
Aku berlari menuruni tangga secepat yang aku bisa untuk dapat sampai ke depan gerbang.  Ternyata usaha ku sia-sia. Hujan sudah turun begitu deras basahi tanah . awan hitam dengan ganasnya menutupi matahari agar dapat menurunkan air bah nya lebih banyak lagi. Aku hanya terbujur kaku sambil menghembuskan nafs panjang melihat hujan yang menghalangi jalan pulang ke rumahku.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Ku buka tas putihku lalu merogohnya berharap menemukan sesuatu. Sial! Aku lupa membawa paying biruku. Tak ada pilihan lain. Aku hanya harus menunggu, menunggu sampai hujan berhenti bsahi tanah lagi.
Aku masuk lagi untuk melindungi badanku dari ganasnya dingin hujan di korea. Aku berjalan tanpa arah menyusuri lorong-lorong kampus. Melihat-lihat dan memperhatikan segal sesuatu yang selama ini aku hiraukan. Jariku sudah tidak ingin lagi mendentingkan piano di kelas itu, tapi kakiku yang terus saja menyusuri lorong-lorong kampus, sampai aku menemukan sesuatu.
Aku terhenti mendengar sesuatu yg menakjubkan. Suara yang indah bagai suara malaikat teriring alunan gitar yang lembut mengalun. Ya! Boleh dibilang ini lebih dari menakjubkan *bayangin aja suaranya kyu*. “suara ini… dari arah ruang music!” gumamku dalam hati,ragu. Ku perjelas suaraa itu dengan berjalan kearah asal suara itu.Suara itu semakin terdengar jelas dari arah ruang music. Aku melongokkan kepala dri jendela ruang music karna penasaran suara milik siapakah ini. Aku terkejut melihatnya .
Seorang namja yang tak pernah kulihat di kelas music sebelumnya, mendengarkan suaranya yang indah sambil memainkan gitar coklatnya lembut, dan senyumnya..  Omo!wajahku memerah saat melihatnya. Aku terus memperhatikannya, dari cara ia bernyanyi,cara ia memainkan gitar dan wajahnya,tak tau berapa lama aku memperhatikannya tanpa berkedip.
Tiba-tiba “DUAAAARRRR” .Petir tiba-tiba datang dan sukses membuatku dan namja itu berlonjak kaget.  Ia berhenti memainkan lagunya lalu reflex langsung melongok ke jendela luar,untuk melihat apa yg terjadi.
Aku panik takut ia melihatku. Otakku tiba-tiba ingat akan sesuatu.“harga diri wanita lebih dari apapun..jangan pernah melihat seorang pria tanpa berkedip..tpi buatlah pria itu menatapmu tanpa berkedip” Kata-kata madam Shim, pengajar etitude atau apalah kepercyaan keluargaku mulai memenuhi otakku lagi yang tdi sempat aku gubris saat memperhatikannya bernyanyi tadi. Aku langsung berlari menjauh tinggalkan ruang music itu. Aku takut ia melihatku,jika ia melihatku bagaimana aku harus menyembunyikan wajahku yang baru pertama kali melakukan ini. Oke! Kali ini kata-kata madam Shim benar..
Aku berjalan dengan cepat smbil sesekali melihat ke belakang,aku tkut ia melihatku lalu mengejarku. Ok! Mungkin sekarang aku terlalu terobsesi pada kata-kata madam Shim. Aku lelah,yahh.. lagipula tak ada yang mengejarku. Aku mendudukkan badanku di salah satu kursi yang kutemukan. Kudekapkan lenganku merasa angin akan menerpaku dengan kejamnya. Kusenderkan kepalaku lelah sambil memejamkan mata membiarkan otakku membayangkan apa yang kulihat dan kudengar tadi. Aku merasakan telingaku memperdengarkan suaranya walau sebenarnya hujan dan petir yg kudengar di telingaku. Kurilekskan sekujur tubuhku melawan dingin walau sebenarnya aku hamper mati beku kedinginan.

Cho Kyuhyun’s POV
Aku mencarinya, ya! Aku mencarinya. Yeoja itu, yeoja berambut lurus sepinggang itu. Yeoja yang melihatku tanpa berkedip saat aku menyanyikan lagu Hope is Dream that doesn’t sleep, dengan wajah yang.. omo! membuatku terus memikirkannya. Aku mencarinya sambil melongok kesemua pintu kelas dan penjuru lorong untuk mencarinya.
Aku berputer-putar bak sedang di labirin, lalu dibelakangku ada monster jahat berwarna hijau yang siap menelanku kalau saja aku tidak melawannya dengan pedang berkekuatan dewaku ini. Ok! Mungkin kalian menganggapku aku terlalu terobsesi pada game yang kemarin aku mainkan. Tapi saatu hal yang penting, aku mencarinya.
“heeeeehhhhhhhhhh” kuhembuskan nafasku panjang,dingin. Tiba-tiba aku melihat sosok yeoja yang aku cari. Ia sedang..tidur mungkin, ah tidak mungkin ia tertidur dengan udara sedingin ini. Hati kecilku menyuruhku untuk menghampirinya dan tubuhku pun menurutinya.
Aku berjalan perlahan menghampirinya. Berdiri sejenak sambil memperhatikannya. Manis..hati kecilku berterik lalu bak komandan aku terduduk disampingnya menuruti perintah hati kecilku. ah omo! aku akan mengtuk hati kecilku ini.
Aku duduk dengan gugup, ketolehkan kepalaku memperhatikannya. Ia sangat manis walau dengan posisi hamper beku kedinginan. Tanganku reflex melepaskan jaketku lalu menyelimutinya dengan jaket coklat kesayanganku itu. Aku tak ingin ia mati beku kedinginan.

TBC ...

Comments :D