cursor

Minggu, 24 Agustus 2014

Times (Twoshot)

Time (Twohoot)

·  Title Time (twoshoot)

·  Author Fasraykim

·  Main Cast : Lee Ji Eun (IU), Park Chan Yeol, Byun Baekhyun

·  Support Cast : Find yourself

·  Genre : Friendship, Love, Sad(?)

·  Rating : PG13

·  Author Note : Heyhoo!! Fasraykim is my pen name! hohoho.. :D Hatihatii Typo bertebaran dimana-mana waspadalahhh waspadalahhh(?) Enjoy the Reading yah! And don’t forget to RCL hehehe!! Don’t be silent riders!!xP Siders go away~

“Ji Eun! Kau suka ini kan? Aku membuatkannya untukmu Mahkota Bunga ini” Anak Lelaki itu berlari menghampiri Gadis kecil yang berdiri tak jauh darinya sambil tersenyum menatap anak lelaki yang berlari menghampirinya, anak lelaki itu menatap gadis kecil dihadapanya dengan tersenyum dan memakaikan mahkota buatannya kekepala gadis kecil itu, Gadis itu tersenyum.
“Kau cantik ji eun simpan mahkota ini jangan sampai Hilang! Aku membuatnya dengan susah payah! Kau harus tau itu!” gadis kecil yang dipanggil ji eun itu tersenyum dan mengangguk mendengar ucapan sahabat baiknya itu “Gomawo baekhyun, mahkota ini sangat cantik,aku pasti menyimpannya, oh aku hampir lupa” gadis itu merogoh saku bajunya mengambil sebuah gelang yang terbuat dari ranting-ranting pohon, ia merangkai ranting itu menjadi gelang yang cantik. “ini untukmu! Aku juga membuatnya susah payah jangan dihilangkan yah! Kau harus menyimpannya!” anak lelaki yang dipanggil itu mengangguk dan tersenyum “pasti, janji  yah, kita akan bersahabat selamanya?” ucap baekhyun menyodorkan jari kelingkingnya, ji eun mengganguk dan tersenyum sambil menautkan jari kelingkingnya kepada jari kelingking baekhyun. “Janji”
Tanpa mereka sadari Seorang Anak lelaki memandangi mereka dari kejauhan dengan tatapan sendu “akankah persahabatan mereka akan menjadi cinta nantinya?” ucap anak lelaki itu dari kejauhan dan berbalik arah meninggalkan tempat itu.
.
.
.
.
“Baekki Baekki Baekki!!!”
Lelaki yang dipanggil Ji Eun itu menoleh mendapati sahabat baiknya tengah berlari kearahnya sambil tersenyum penuh keceriaan, baekhyun tersenyum menatap gadis yang sedang berlari itu, Langkah ji Eun terhenti dengan nafas yang terengah-engah dihadapan baekhyun, baekhyun terkekeh menatap ji eun yang sedang menstabilkan nafasnya
“Yaa!!Baekkie!siang ini kau mau kemana?”
“tidak kemana-mana”
Ji eun tersenyum senang “Bagaimana kalau…”
“Makan Ice Creamkan?” Sambar baekhyun sebelum Ji eun menyelesaikan kata-katanya, Ji Eun Tersenyum senang dan tertawa kecil, “Benar”
“Tunggu apalagi?Ayo!” Baekhyun men arik tangan ji eun untu pergi ke kedai Ice Cream kesukaan mereka berdua, Begitulah mereka selalu bersama sampai-sampai  semua teman-teman mereka menjuluki mereka berdua sebagai LEM yang tak bisa dipisahkan karena persahabatan mereka yang begitu Lengket tentunya.
Mereka berjalan dengan posisi sejajar dengan terus bertukar tawa tentunya.
 “kau mau rasa apa?”
“Coklat” Seru Ji Eun semangat, Baekhyun tersenyum sambil mengacak-ngacak rambut ji eun gemas, dan berlalu memesan ice cream, ji eun menatap punggung baekhyun tersenyum.
.
.
.
.
Lee Ji Eun
Byun Baekhyun, namanya kini memenuhi otakku bagaimana tidak, ialah orang yang setiap hari memberiku warna, ia yang selalu membuatku tersenyum, ia yang selalu ada disisiku dalam keadaan apapun, ia sahabat baikku, tentu hanya sebatas sahabat tapi sungguh aku menyukainya dengan segala perhatiannya kepadaku, jika mengenang 9 tahun yang lalu aku hanya dapat tersenyum sendiri mengingat itu dimana ia memberiku sebuah mahkota yang begitu indah hasil buatannya sendiri tentunya. Ah kenanganku selama ini hanya dengan Baekhyun, selalu dengan Baekhyun, apa dia juga merasakan apa yang aku rasakan? Semoga begitu.
“tetaplah bersamaku ji eun-ah! Kita akan selalu bersama selamanya” Ucap anak lelaki itu dengan wajah yang berseri-seri, Gadis itu tetawa kecil “Pasti!”
“jangan tinggalkan aku ne?” gadis itu menatap anak lelaki itu dengan tatapan sendu, Anak lelaki itu tersenyum mengelus lembut puncak kepala ji eun gadis itu. “Ne, aku tidak akan meninggalkan sahabat baikku ini” Ji Eun tersenyum manis.
Aku tersenyum sendiri menatap kenangan beberapa tahun silam kenangan manis aku dengannya, setiap tahun selalu begitu meningalkan kenangan indah, sebuah kebersamaan yang begitu membuat semua orang yang melihatnya mungkin iri, seperti jiyeon yang selalu berkata “Sudahilah kebersamaanmu dengan sahabatmu itu sungguh membuatku iri” aku tersenyum sendiri mengingat-ingat masa lalu bersama byun baekhyun.
“Ji Eun..! Baekhyun menunggumu dibawah!”
Aku terkesiap dengan teriakan eomma yang mengatakan bahwa baekhyun telah menungguku dibawah, ada apa ya malam-malam dia kerumahku?tak biasanya. Aku segera berlari kebawah menemui pangeranku itu, ya pangeran pujan Hatiku. Kuturuni tangga dan mendapati baekhyun yang telah menungguku diruang tamu, aku tersenyum dan mmenghampirinya, “Baekki!” ucapku semangat, ia tersenyum menatapku, “Wae? Tumben malam-malam dating kerumahku, ada apa?” , ia tersenyum menatapku,
“Maaf jika ini mendadak, Esok aku akan pergi ke seoul  untuk menjalani test universitas , aku lebih awal mendaftar , aku ingin menyusulmu yang sudah mendapat beasiswa di SNU, karna ini perintah appaku, aku mungkin agak lama atau mungkin tak akan kembali ke Busan”
Aku terdiam mendengar perkataannya dan menatapnya sendu “Itu berarti kau pindah?” Baekhyun terdiam menghela nafas berat dan mengangguk, “Maafkan aku mungkin ini agak mendadak jika aku diterima di SNU aku akan menetap diseoul bersama bibiku jika tidak aku akan dikirim ke Jepang sesuai perintah appaku, See You again in Seoul my Princess Ji Eun, janji harus terus berkomunikasi, doakan pangeranmu ini agar diterima di SNU agar kita dapat bertemu kembali dan menjalani persahabatan kita sebagaimana mestinya” ucapnya, aku menunduk dan menghela nafas.”Berarti 1 bulan kedepan kau tak bisa ikut acara perpisahan sekolah?” Baekki menggeleng lemah, aku terdiam sebentar.
“Baiklah, Janji akan terus berkomunikasi ne?” ucapku mennyodorkan jari kelingkingku “Janji” ucapnya sambil menautkan kelingkingnya kepadaku.
.
.
.
“kau sendiri ji Eun?”
Ji eun menoleh dan mendapati namja tinggi dengan suara berat berada disampingnya, Ji Eun mengangguk dan tersenyum . Namja itu menatapnya heran seperti ada yang kurang dari Ji Eun,
“Kemana Baekhyun?”
Ji Eun Menghela nafas berat, dan meninggalkan namja itu sendiri, namja itu menatap kepergian ji Eun nanar, “Ji Eun..,” gumamnya
Ji Eun terus melangkah menuju kursi tempatnya, Hari ini adalah hari kebahagiaan seluruh siswa sekolah karna hari ini mereka akan dilepas dan akan menuju jenjang yang lebih tinggi, tentu saja dunia perkuliahaan. ‘semoga kita dapat bertemu kembali baekkie di SNU jangan pergi kejepang dahulu tunggu aku di SNU’
Acara Perpisahan ini dimulai, sampai pada acara….
“Yang Lulus Beasiswa SNU dari sekolah ini ialah….
Lee Ji Eun dan Park Chanyeol!!”
Ji Eun tersenyum ketika namanya disebut, ia tak begitu terkejut karna ia sudah tahu sebelumnya, tetapi itu ia sembunyikan sesuai perkataan kepala sekolah agar ia tak memberitahu siswa sekolah, park chanyeol? Ji eun tak percaya jika ia akan satu kuliah dengan namja yang menurutnya Aneh itu.
Ji Eun membungkukkan Badannya dan berjalan keatas panggung dan tentu dibelakangnya park chanyeol mengikuti.
“Terima Kasih kepada seluruh teman-temanku dan songsaenim yang membimbingku, aku menerima beasiswa ini dengan segala hormat , dan khususnya aku berterima kasih kepada appa dan oemma yang telah mendukungku dan juga sahabatku Byun Baekhyun yang hari ini tak dapat hadir dikarenakan menjalani test masuk Universitas di Seoul” suaranya parau ketika ia menebutkan nama sahabatnya itu.
Chanyeol namja itu menatap punggung Ji Eun sendu, ‘oh jadi ini yang membuatmu sedih ji  eun sampai tak menjawab pertanyaanku dan pergi meninggalkanku begitu saja? sesedih inikah dirimu tanpa baekhyun Lee Ji Eun?’ ucapnya dalam hati, kini gilirannya mengucapkan terima kasih, sampai acara selesai.
“ini untukmu!” Ji Eun menatap Ice Cream coklat itu sebentar dan menatap sang pemberi ice cream ini, “Chanyeol-ssi” Ji Eun tersenyum dan mengambil ice cream coklat itu dari tangan namja tinggi yang misterius itu “Gomawoo” Ucapnya dengan sangat senang, Chanyeol tersenyum.
“berbicara tentang beasiswa ini, kapan kita akan kesana?” Tanya chanyeol yang kini mengambil duduk dihadapan Ji Eun, Ji Eun tampak berfikir sambil memakan Ice Cream coklat kesukaannya pemberian chanyeol,
“menurut info sekolah 1 Bulan lagi setelah surat Kelulusan dikeluarkan” Ucapnya,
Chanyeol mengangguk mengerti, “Baekhyun , apakah ia akan mengambil Surat kelulusan atau tidak?”
Ji Eun menghentikan memakan ice cream itu “sudah 3 minggu ini ia tak mengabariku sama sekali, aku khawatir”
chanyeol tersenyum simpul , “kita akan menyusulnya Lusa, bagaimana?”
Ji Eun tersentak dan menatap chanyeol dengan tatapan yang bisa diartikan ‘kau yakin chanyeol-ssi?’ Chanyeol terkekeh kecil “Itu maumu kan ? Lusa kita pergi ke Seoul untuk menemuinya sambil menyelesaikan administrasi beasiswa di SNU kan kalo menggantungkan ke Sekolah Lumayan Lama pengurusannya, bagaimana??”
Ji Eun Tersenyum senang dan mengangguk.“Ok Chanyeol!!”
.
.
.
Park Chanyeol
Hari ini, Hari yang paling dinanti Ji Eun karna aku berjanji akan mengajaknya ke Seoul menemui Baekhyun yang sudah hampir 4 Minggu ini tak mengabarinya, aku tak tega melihat Ji Eun yang begitu Rapuh tanpa Baekhyun disisinya, makanya aku berniat mengajaknya dengan alasan untuk menyelesaikan administrasi beasiswa SNU, Ia begitu antusias untuk bertemu baekhyun di Seoul, begitu Rindukah seorang Lee Ji Eun kepada Byun Baekhyun?
janjiku Hari ini aku akan menggantikan Seorang Baekhyun disisi Le Ji Eun sampai Takdir mengatakan bahwa mereka harus bersama kembali. Aku tersenyum tepatnya Tersenyum Miris.
14Tahun menyukai Seorang Lee Ji Eun tak membuatku berhenti berharap memilikinya walaupun aku tau baekhyun dan Ji eun pasti akan ditakdirkan bersama, karena dari seorang Lee Ji Eun aku dapat tersenyum kembali setelah 14 Tahun yang lalu, Karna Ji Eunlah aku mempunyai Warna dihidupku meski aku harus menelan pil pahit bahwa seorang Lee Ji Eun menyukai sahabatnya sendiri Byun Baekhyun.
Menatap Kedua Matanya saja Aku merasakan kehangatan yang begitu mendalam, Apakah ini Rencana Tuhan Membuatku Dekat dengan orang yang Telah Lama aku sukai itu? Dengan menghilangkan Baekhyun untuk Ji Eun? Eoh begitu jahatnyakah Aku kepada baekhyun? Ahh Lupakan saatnya Aku menjeput Ji Eun dirumahnya dan bersiap menuju Seoul.


Ji Eun tampak bosan  menunggu seorang yang tak kunjung datang, sesekali ia melihat jam tangannya memastikan orang itu tepat waktu menjemputnya, sesekali ia menghela nafas panjang sambil menatap Langit Biru yang Indah.
“Ji Eun maaf aku terlambar” Ji Eun sontak menoleh dengan wajah suram menatap sang pemilik suara berat itu yang tak Lain adalah Park Chanyeol temannya.
“Ahhh.., Lama sekali aku bosan”
“Mianhae Ji Eun, Mianhe aku jan ji akan mentraktirmu Ice Cream sesampainya diSeoul aku Janjiii”
Ji Eun Tersenyum Jahil, “Ok Baiklah aku pegang janjimu! Kau mudah untuk dikerjai yah Chanyeol hahaha kau Lucu!” Ji Eun Berlari menuju Halte Bus yang akan membawanya ke Seoul.
“Yaa!! Ji Eun kau menyebalkan” Chanyeol tersenyum menatap punggung ji Eun yang berlari menuju Halte Bus, Ia memegangi dadanya yang kini berdetak-detak tak karuan dan berlari menyusul Ji eun.


“Ji Eun awas Hati-hatii!” Seru anak lelaki itu berlari menghampiri gadis kecil yang menaiki sepeda itu,”aaaaaa” tetapi terlambat Gadis kecil itu terlanjur jatuh dan Lututnya Terluka
“Huaaaaaaa” Ji Eun Menangis, Anak lelaki itupun menghampirinya
“Lututmu terluka!! Sebentar..,” Baekhyun anak itu mengambil sapu tangan disakunya dan mengikatkannya pada lutut lee Ji Eun. Baekhyun Tersenyum dan mengusap lembut pucuk kepala Lee Ji Eun , Ji Eun menghentikan tangisnya. “Hati-hati ji Eun aku tak mau Kau terluka” Ji Eun menatap Baekhyun tersenyum “Gomawo”

‘Kenangan itu, kembali menghampiri ingatanku, aku merindukan Baekhyun sungguh aku merindukannya’

Chanyeol dan Ji Eun turun dari Bus dengan menyeret koper mereka masing-masing menuju Flat yang telah mereka berdua sewa, tentunya flat itu terpisah , Mereka berjalan dalam diam “Bodoh” Kata-kata itu terlontar dari mulut chanyeol dengan menatap Ji Eun tajam, Ji Eun Bergidik dan Menatapnya Heran
“Bodoh?Kau bilang aku bodoh?maksudmu apa?”
Chanyeol terdiam. “Kau bodohhhhhhh aku kan ingin mentraktirmu Ice Cream kenapa kau langsung berjalan menuju flat!!!!!!!!!!!!!!!!!! HAHAHAHAHAHHAHA kau kena!” seru chanyeol dengan tertawa melihat expresi wajah ji eun sekarang.
Ji Eun menatapnya melongo dan tersadar.”Yaaa!!Park chanyeol!!!!!!!!!! Beraninya kau mengerjaikuu!” Teriak Ji Eun kesal
.
.
.
“Ice Creamnya Enak!!” Seru Ji Eun dengan memakan ice creamnya yang tentunya pemberian chanyeol karena janji namja itu, chanyeol tersenyum menatap wajah ceria Ji Eun saat ini sambil memakan Ice Cream rasa Strawberrynya itu.
“Ku Kira tak ada kedai ice cream di Seoul yang seenak Kedai Ice Cream di Busan ternyata ini jauh lebih enak, Pasti Baekhyun menyukai ini!” Ji Eun terus berbicara sampai ia tak sadar bahwa ia memakannya dengan berantakan, Chanyeol tertawa melihat ji Eun.
“Ji eun kau ini sudah besar makan Ice Cream saja berantakan begitu” Chanyeol Mengambil tissue dan menghapus noda ice cream di bibir ji eun, “Gomawo!” Seru Ji eun yang kini menatap jalanan dari jendela kedai ice cream yang ia tempati sekarang.
Matanya membulat dan tersenyum bahagia“Chanyeol, bukankah itu baekhyun?”
Chanyeol sontak melihat arah yang ditunjuk Ji Eun, Benar saja! Itu baekhyun tapi sebentar, ada seorang wanita yang mengikutinya dari belakang dan bertukar tawa dengan baekhyun.
Chanyeol tersentak dan langsung ia lihat wajah ji eun sekarang, Benar saja
Senyumnya Menghilang.
‘Ji eun aku berjanji akan mengembalikan senyummu’

To Be Continued..

Hohoho…, aaa ceritanyaa gimana>< aneh ya aneh yaaa aaa jangan lupa Komentar dari kalian~ulala #bow for Siders!! Go Away HAHAHA Makasih sebelumnya yang mau Baca^^

Rabu, 06 Juni 2012

Love Rain Part 1







Azisyakyeoja
Present
Chapter || Family || Romance || sad
Seo Joo Hyun || Cho Kyuhyun
©AzisyaKyeoja2012

Not Like Don’t Read!!
No Plagiator!!
||
||

Seo Hyun’s POV
“KRIIIIINNGGGGGGGGGG!!!!!!!” suara bell berbunyi. Hampir seluruh murid Kyunghee University termasuk murid-murid di kelasku, meniggalkan kampus yang penuh dengan berbagai misteri di dalamnya.  Ku layangkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas, sepi! Hanya meja dan kursi-kursi kosong yang sudah di tinggalkan oleh yang mendudukinya.
ini saat yang ku tunggu-tungu, mendentingkan piano yang berada di sudut kelas saat kelas sepi. Mungkin boleh dibilang ini adalah kebiasaanku setelah sekolah sepi.
Tapi, aku mendengar sesuatu dari langit jatuh ke bumi yang membuatku mengurungkan niatku untuk bermain piano di sudut kelasku. “Hujan!” jeritku dalam hati. Tanpa berfikir lagi,aku langsung beranjak dari kursiku dan menyambar tas putihku lalu berlari meninggalkan kelas menuju gerbang sekolah. Tanpa peduli pada piano yang menunggu aku mendentingkannya di sudut kelas.
Aku berlari menuruni tangga secepat yang aku bisa untuk dapat sampai ke depan gerbang.  Ternyata usaha ku sia-sia. Hujan sudah turun begitu deras basahi tanah . awan hitam dengan ganasnya menutupi matahari agar dapat menurunkan air bah nya lebih banyak lagi. Aku hanya terbujur kaku sambil menghembuskan nafs panjang melihat hujan yang menghalangi jalan pulang ke rumahku.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Ku buka tas putihku lalu merogohnya berharap menemukan sesuatu. Sial! Aku lupa membawa paying biruku. Tak ada pilihan lain. Aku hanya harus menunggu, menunggu sampai hujan berhenti bsahi tanah lagi.
Aku masuk lagi untuk melindungi badanku dari ganasnya dingin hujan di korea. Aku berjalan tanpa arah menyusuri lorong-lorong kampus. Melihat-lihat dan memperhatikan segal sesuatu yang selama ini aku hiraukan. Jariku sudah tidak ingin lagi mendentingkan piano di kelas itu, tapi kakiku yang terus saja menyusuri lorong-lorong kampus, sampai aku menemukan sesuatu.
Aku terhenti mendengar sesuatu yg menakjubkan. Suara yang indah bagai suara malaikat teriring alunan gitar yang lembut mengalun. Ya! Boleh dibilang ini lebih dari menakjubkan *bayangin aja suaranya kyu*. “suara ini… dari arah ruang music!” gumamku dalam hati,ragu. Ku perjelas suaraa itu dengan berjalan kearah asal suara itu.Suara itu semakin terdengar jelas dari arah ruang music. Aku melongokkan kepala dri jendela ruang music karna penasaran suara milik siapakah ini. Aku terkejut melihatnya .
Seorang namja yang tak pernah kulihat di kelas music sebelumnya, mendengarkan suaranya yang indah sambil memainkan gitar coklatnya lembut, dan senyumnya..  Omo!wajahku memerah saat melihatnya. Aku terus memperhatikannya, dari cara ia bernyanyi,cara ia memainkan gitar dan wajahnya,tak tau berapa lama aku memperhatikannya tanpa berkedip.
Tiba-tiba “DUAAAARRRR” .Petir tiba-tiba datang dan sukses membuatku dan namja itu berlonjak kaget.  Ia berhenti memainkan lagunya lalu reflex langsung melongok ke jendela luar,untuk melihat apa yg terjadi.
Aku panik takut ia melihatku. Otakku tiba-tiba ingat akan sesuatu.“harga diri wanita lebih dari apapun..jangan pernah melihat seorang pria tanpa berkedip..tpi buatlah pria itu menatapmu tanpa berkedip” Kata-kata madam Shim, pengajar etitude atau apalah kepercyaan keluargaku mulai memenuhi otakku lagi yang tdi sempat aku gubris saat memperhatikannya bernyanyi tadi. Aku langsung berlari menjauh tinggalkan ruang music itu. Aku takut ia melihatku,jika ia melihatku bagaimana aku harus menyembunyikan wajahku yang baru pertama kali melakukan ini. Oke! Kali ini kata-kata madam Shim benar..
Aku berjalan dengan cepat smbil sesekali melihat ke belakang,aku tkut ia melihatku lalu mengejarku. Ok! Mungkin sekarang aku terlalu terobsesi pada kata-kata madam Shim. Aku lelah,yahh.. lagipula tak ada yang mengejarku. Aku mendudukkan badanku di salah satu kursi yang kutemukan. Kudekapkan lenganku merasa angin akan menerpaku dengan kejamnya. Kusenderkan kepalaku lelah sambil memejamkan mata membiarkan otakku membayangkan apa yang kulihat dan kudengar tadi. Aku merasakan telingaku memperdengarkan suaranya walau sebenarnya hujan dan petir yg kudengar di telingaku. Kurilekskan sekujur tubuhku melawan dingin walau sebenarnya aku hamper mati beku kedinginan.

Cho Kyuhyun’s POV
Aku mencarinya, ya! Aku mencarinya. Yeoja itu, yeoja berambut lurus sepinggang itu. Yeoja yang melihatku tanpa berkedip saat aku menyanyikan lagu Hope is Dream that doesn’t sleep, dengan wajah yang.. omo! membuatku terus memikirkannya. Aku mencarinya sambil melongok kesemua pintu kelas dan penjuru lorong untuk mencarinya.
Aku berputer-putar bak sedang di labirin, lalu dibelakangku ada monster jahat berwarna hijau yang siap menelanku kalau saja aku tidak melawannya dengan pedang berkekuatan dewaku ini. Ok! Mungkin kalian menganggapku aku terlalu terobsesi pada game yang kemarin aku mainkan. Tapi saatu hal yang penting, aku mencarinya.
“heeeeehhhhhhhhhh” kuhembuskan nafasku panjang,dingin. Tiba-tiba aku melihat sosok yeoja yang aku cari. Ia sedang..tidur mungkin, ah tidak mungkin ia tertidur dengan udara sedingin ini. Hati kecilku menyuruhku untuk menghampirinya dan tubuhku pun menurutinya.
Aku berjalan perlahan menghampirinya. Berdiri sejenak sambil memperhatikannya. Manis..hati kecilku berterik lalu bak komandan aku terduduk disampingnya menuruti perintah hati kecilku. ah omo! aku akan mengtuk hati kecilku ini.
Aku duduk dengan gugup, ketolehkan kepalaku memperhatikannya. Ia sangat manis walau dengan posisi hamper beku kedinginan. Tanganku reflex melepaskan jaketku lalu menyelimutinya dengan jaket coklat kesayanganku itu. Aku tak ingin ia mati beku kedinginan.

TBC ...

Comments :D